Di semester 5 juga, aku mendapatkan mata kuliah Internet of Things (IoT) yang langsung masuk ke mode praktikum kompetitif setiap minggunya. Di awal pertemuan hingga minggu kedua, aku masih merasa agak kesulitan mengikuti ritme kelas. Beberapa konsep baru dan perangkat keras yang harus dihubungkan terasa membingungkan dan menegangkan.
Meskipun begitu, aku terus berusaha memahami teori sambil praktik, belajar dari teman-teman, dan mencoba berbagai cara agar hasil praktikum sesuai dengan yang diharapkan dosen. Setiap kegagalan menjadi pelajaranābagian mana yang salah, bagaimana menghubungkan sensor dan aktuator dengan benar, dan bagaimana memastikan data terbaca oleh sistem.
Minggu ketiga menjadi momen spesial: dari seluruh kelas, aku yang pertama maju untuk menunjukkan proyek sesuai arahan dosen. Rasa lega dan bangga muncul sekaligus, karena semua latihan dan eksperimen sejak awal akhirnya membuahkan hasil, dan sekaligus memberi semangat bagi teman-teman untuk melanjutkan percobaan mereka.
Pengalaman ini mengajarkanku bahwa progres belajar terkadang terlihat lambat, tapi dengan konsistensi dan ketekunan, setiap tantangan bisa diatasi. Buku ini menjadi pengingat bahwa keberanian untuk tampil dan mencoba di depan orang lain adalah bagian penting dari proses belajar, apalagi dalam praktik IoT yang sangat hands-on.